Ber-Jarak
Agustus 06, 2019
Memang sudah waktunya merelakan,
mengikhlaskan.
Semua meremaja,
semua menua.
Bersyukur pernah membersamainya,
ketika kaki-kaki masih kuat,
dan mata-mata masih melihat.
Mungkin hari ini,
juga sesempurna kemarin.
Hanya saja semua mendadak kelam ketika satu dan lain
hal terlihat berkurang.
Menunggu tiap-tiap waktu untuk saling melipat jarak.
Bukan, bukan lagi saling
karena dia tak lagi mampu,
Aku. Hanya aku yang harusnya peka, bahwa dia selalu
menunggu.
0 komentar